Tarbiyah Bukan PKS wordpress lưu trữ
1. Hadits Arbain số 1
2. Hadits ttg 3 đười dương KPD dihadapkan Allah, yang kemudian amalnya tidak diterima
Ikhlas = mengorientasikan perkataan, perbuatan, dan jihadnya Hanya kepada Allah SWT, mengharapkan keridhaan-Nya, tanpa memperhatikan keuntungan lieäu, prestise, pangkat, gelar, kemajuan, atau kemunduran, sehingga ia menjadi tentara aqidah. Bukan tentara kepentingan dan Hanya mencari kemanfaatan Dunia (dikutip dari Risalatut-Ta'alim, Hasan Al-Banna)
Ikhlas = adanya dorongan dalam diri untuk beramal Karena ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
Syarat diterimanya suatu Amal:
Pertama. keikhlasan dalam berniat
Kedua. sesuai dengan syari'at Hồi giáo (Al-Qur'an Như-Sunnah)
Ketiga. bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya
Lawan dari “ikhlas” adalah “Riya”. Riya merupakan syirik Kecil.
Tingkatan Riya menurut Imam Al Ghozali (dalam Ihya Ulumuddin):
- Riya dương terang-terangan
- Riya dương tersembunyi
- Riya dương jauh tersembunyi
indikasi Tanda-tanda atau (penguat) keikhlasan seseorang:
1. Hanya mengharapkan Ridha Allah ketika beramal
2. Orientasi beramal Karena ketentuan Allah dan Rasul-Nya
3. Ilmu / pemahaman dapat menguatkan keikhlasan, sehingga berusaha mencari ilmu
4. Tidak pernah memvonis keikhlasan seseorang
5. Merasa belum Sempurna keikhlasannya, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan keikhlasan
6. Merasa selalu ada kekurangan pada Amal dương telah dilakukan, sehingga senantiasa semangat memperbaiki kualitas Amal
7. Jika Amal dương dilakukan Terasa Sempurna, Maka dikembalikan Karena kehendak Allah
8. Lebih menyukai Amal dương tersembunyi daripada Amal dương diliputi hiruk pikuk publikasi dan gaung ketenaran, pada kecuali amalan-amalan dương bercorak Hồi giáo syiar
9. Tidak marah jika dirinya dihina / direndahkan namun marah jika Allah Rasul-Nya dihina
10. Tidak terlena pada pujian sehingga pujian ITU dikembalikan kepada Allah
11. Khawatir pada ketenaran dirinyanya
12. Kecintaan dan kemarahannya Karena Allah
13. Senang jika ada đười lain dương melakukan kebaikan dalam dakwah
Allahu GHAYATUNA (ALLAH TUJUAN KAMI)
1. Konsep Pemikiran Gerakan Ikhwan. Karya: M. Abdullah Al Khatib M. Abdul Halim Hamid. Penerbit: ASY Syamil.
2. Niat dan Ikhlas. Karya: Yusuf Al-Qaradhawi. Penerbit: Al Kautsar.
3. Terapi Mental Aktivis Harakah. Karya: DR. Sayyid Muhammad Nuh. Penerbit: Pustaka Mantiq.
4. Mensucikan Jiwa. Karya: Sa'id Hawwa. Penerbit: Rabbani Press.
5. Ihya ‘Ulumuddin. Karya: Imam Al-Ghazali.
6. Hadits Arba'in. Karya: Imam Nawawi.
Sesungguhnya manusia dương Pertama kali mendapat keputusan hukum dari Allah adalah Seorang laki-laki dương Mati syahid. Ketika dia dihadapkan kepada Allah Lalu diperlihatkan kepadanya nikmat (Mati syahid), sehingga dia mengenalnya (bahwa ITU amalnya sendiri). Lantas Allah bertanya kepadanya (padahal Allah Mahatahu): “Apa dương telah kau perbuat (sehingga Akan mendapatkan nikmat tsb)”. Đười tsb menjawab: “Saya turut berperang Karena Engkau ya Allah, sehingga saya Mati syahid”. Kemudian Allah berkata: “Engkau dusta! Sesungguhnya engkau berjuang tidak lain agar disebut sebagai pemberani”. Maka Allahpun memerintahkan agar đười tersebut dilemparkan ke dalam neraka.
Setelah ITU đười dương mencari dan mengajarkan ilmu, Serta suka membaca Al Qur'an. Đười tsb dihadapkan kepada Allah Lalu ditunjukkan kepadanya amalan-amalannya. Đười ITU mengenalnya (bahwa ITU amalnya sendiri). Allah bertanya kepadanya: “untuk apa engkau melakukan ITU semua?”. Ia menjawab: “Saya melakukan Amal tsb demi Engkau Ya Allah”. Kemudian Allah berkata: “Engkau dusta! Dirimu mencari ilmu agar disebut sebagai Alim, dan engkau membaca Al Qur'an agar disebut Qari’yang Baik”. Maka Oleh diperintahkan Allah agar dia dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian ada Pula đười dương rizkinya diluaskan dan diberi berbagai nikmat. Maka, đười chơi chữ ITU ditanya Allah: “Apa dương telah kau perbuat dengan nikmat tsb”. Đười ITU menjawab: “Hamba tidak pernah meninggalkan perbuatan Baik dương Engkau sukai, kecuali aku infakkan demi (mencari Ridha) Engkau”. Maka Allah berkata: “Engkau dusta! Engkau lakukan hal ITU agar disebut dermawan”. Maka Allah perintahkan agar đười tsb dijebloskan ke dalam neraka.